1 Feb 2013

Menanggapi Membaca Cerpen, Menjelaskan Hubungan Latar dengan Realitas Sosial

by: Ichwan Arif, S.S.

1.  Menanggapi cara pembacaan cerpen

Anda tentu sudah pernah membaca cerpen atau cerita pendek. Pernahkan anda  menonton acara pembacaan cerpen? Bagaimanakah cara pembacaannya? Apakah lafal dan intonasi yang dibaca sudah tepat? Dapatkah kamu memahami isi cerpen tersebut?
Cerpen merupakan ragam cerita rekaan yang terdiri atas kurang lebih 10.000 kata, habis dibaca dengan sekali duduk, dan memberikan kesan tunggal dari konflik dominan. Cerita terpusat pada satu tokoh dalam satu situasi tertentu serta tidak ada perubahan nasib pada pelaku.

Ciri-ciri cerpen antara lain:
1. panjang cerita tidak lebih dari 10.000 kata,
2. mengandung satu gagasan utama,
3. menyajikan kejadian yang paling menarik, dan
4. berakhir dengan penyelesaian.

Untuk memahami isi cerpen dengan tepat, cerpen harus dibaca dengan interpretasi yang tepat. Selain itu, intonasi, artikulasi, dan pelafalan berperan penting agar pendengar dapat dengan mudah menangkap dan memahami isi cerita pendek.

Juara III LKIG Tingkat Nasional Th. 2011

by: Ichwan Arif, S.S.


        Lewat Iklan Indie yang dijadikan objek karya tulis, saya benar-benar merasakan bagaimana bisa merakan sebagai juara III Lomba Karya Ilmiah Guru Tingkat Nasonal tahun 2011. Setelah melewatin proses seleksi yang sangat ketat, 5 finalis benar-benar menunjukkan keunggulan dalam presentasi dihadapan 3 juru di Gedung LIPI-Jakarta.
            Alhamdulillah, atas rahmad Allah, saya bisa membawa nama baik sekolah pada kancah Nasional dan berhak mendapatkan prestasi yang membanggakan. Terima kasih, pada anak-anakku kelas V SD Muhammadiyah GKB Gresik yang telah menuangkan kreasi dan inovasi dalam menciptakan iklan indie anti korupsi.
             Berinovasi dan berkreasi tiada henti.

Berawal dari Iseng


by: Ichwan Arif, S.S.


Saat itu, saya beserta keluarga, istri dan 2 anak saya, jalan-jalan menikmati liburan. Sambil membawa kamera, saya mencoba mengabadikan moment. Saat itu, Nandya dan Kirana sedang membuang sampah bekas minuman.
                “Kak, mana tempat sampahnya?” tanya Kirana, sambil mendekat ke arah Kakaknya.
                “Itu, di samping bungah,” jawab Kakak Nadya, seraya menunjukkan arah tempat sampah.
Kirana langsung melangkahkan kakinya mendekati tempat sampah tersebut. Kelihatan dia bingung. Matanya melihat kembali ke arah saya, bunda, dan kakaknya.
                “Tempatnya terlalu tinggi, Kak?” Mendengar pertanyaan tersebut, kakak langsung menuju kea rah Kirana yang tidak jauh dari tempatnya.
                “Iya, tak bantu.” Nanda langsung mendekati Kirana. Sejurus kemudian, Nadya mendekap dan mengangkat badan Kirana.
                Seraya tidak mau kehilangan moment tersebut, saya langsung memotretnya.
Beberapa hari kemudian, hasil foto saya ikutkan lomba fotografer. Alhamdulillah, dapat juara 1. Terima kasih anakku. Hadiahnya kupersembahkan untuk buah hatiku

Teknik Wawancara dan Menulis hasil Wawancara menjadi Berita


by: Ichwan Arif, S.S.

1.  Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara

Opini adalah perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal. Pendapat orang mengenaii suatu hal. Pendapat dapat berupa saran, kritik, tanggapan, harapan, nasihat, atau ajakan. Opini yaitu pendapat yang belum pasti, belum nyata belum terjadi tanpa ditandai dengan bukti nyata.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara, antara lain:
1.        Dengarkan dengan baik wawancara antara narasumber dan pewawancara
2.        Catatlah pendapat dari narasumber terkait dengan tema yang diangkat dalam wawancara
3.     Setelah beberapa pendapat dari narasumber sudah ditulis, kita harus menyimpulkan pendapat tersebut dengan baik

Hal yang perlu dipersiapan dalam melakukan wawancara, antara lain:
1.  Tentukan topik wawancara
2.  Menentukan narasumber yang akan diwawancarai
3.  Membuat pertanyaan wawancara à menggunakan konsep 5W + 1 H
4.  Mengkaji ulang pertanyaan-pertanyaan sebelum melakukan kegiatan wawancara

Menceritakan Pengalaman, Surat Pribadi, dan Buku Harian

by: Ichwan Arif, S.S.


1. Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan  menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif

Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung dsb) baik yang sudah lama atau baru saja terjadi. Pengalaman bisa berupa :
·       Pengalaman menyenangkan.
·       Pengalaman mengejutkan.
·       Pengalaman memalukan
Yang terpenting dari pengalaman adalah hikmah atau pelajaran yang bisa diambil.

3 Kata kunci untuk mempermudah kita menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif
1.    Pilihlah pengalaman yang paling mudah untuk diceritakan (baik itu menyenangkan, mengejutkan, dan memalukan)
2.    Sistematis cerita (urutan cerita)
3.    Gunakan bahasa yang baik dengan ketentuan pilihan dan informatif

  1.     Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
Pengertian surat pribadi adalah surat yang isinya menyangkut hal atau kepentingan yang bersifat pribadi. Bagian surat pribadi tidak sebanyak surat resmi. Bagian-bagian surat pribadi antara lain, tanggal surat, salam pembuka,isi dan penutup.

Dalam penulisan surat pribadi, bahasa yang digunakan berbeda dengan surat resmi. Jika surat resmi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan EYD. dalam penulisan surat pribadi bahasa yang digunakan bebas dan sopan.

2 Kata kunci untuk mempermudah kita dalam menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa:
1.    Setelah menentukan objek surat pribadi, tentukan tema atau isi dari surat pribadi
2.    Sistematis isi surat yang dikirim, mulai dari komposisi dan bahasa yang akan digunakan


2.  Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar
Buku harian berisi segala sesuatu tentang diri sendiri. Hal yang bisa ditulis dalam buku harian adalah kejadian (pengalaman), pemikiran, ide, rencana, curahan perasaan, dan lain-lain yang dialami pada hari itu.
Bahasa yang digunakan : bersifat ekspresif, sesuai yang diinginkan penulisnya, adakalanya puitis, ragam bahasanya tidak resmi.
Keuntungan menulis buku harian antara lain :
a.       menghilangkan tekanan batin
b.      cermin diri sendiri
c.       mengisi waktu senggang
d.      bahan untuk membuat biografi diri
e.       melatih kreativitas menulis

2 Kata kunci untuk mempermudah kita dalam menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar
1.      Pilihlah pengalaman diri sebagai bahan penulisan buku harian
2.      Gunakan bahasa yang efektif, komunikatif, dan tidak resmi